Oleh: KH. Moh. Jaiz Badri
Suatu kebanggaan kemaren siang hingga jam 10 malam dapat
beristifadah (mengambil banyak faedah keilmuan dan pengalaman) dengan dg Ra'is Aam PBNU al mukarrom khadratus syaikh KH. Ma'ruf Amin dan beberapa ulama' Senior NU yang telah puluhan tahun menghidmahkan jiwa raga dan
pemikirannya untuk mengemban amanat dan melestarikan mabda’ dan qonun
asasinya Khadartus Syaikh al -Magfur lahu KH. Hasyim Asy'aru, ada Ulama Banten,dari Pesantren Cipas
Insya Allah pertemuan kemarin al faqir haqqul yaqin masuk dalam katagori Hadits Baginda Nabi Riwayat Ibnu Hibban dari Ibnu Abbas yg berbunyi:
البركة مع أكابركم.
Keberkahan akan di turunkan Alloh bersama para pembesarnya kamu sekalian.dalam riwayat Ar-Rafi'i ada tambahan:
البركه مع أكابركم أهل العلم (الرافعي - عن ابن عباس)
Keberkahan Alloh bersama para pembesarnya kamu sekalian yakni para
Ulama' yg tdk hanya a’lim secara intelektual namun jg tajam Bashiroh
Spirituality nya.
Dalam riwayat at tobarani baginda Rosul bersabda:
(إن من أشراط الساعة أن يلتمس العلم عند الأصاغر)
Salah satu dari tanda tanda kiamat sdh dekat,adalah ketika ilmu ilmu Alloh di ambil dari orang orang kecil.
Al Imam abd ro’uf al minawi mengomentari hadits ini dalam al faidlul qodir dg statemennya
فساد الناس إذا جاء العلم من قبل الصغير استعصى عليه الكبير ، وصلاح الناس إذا جاء العلم من قبل الكبير تابعه عليه الصغير
Rusaknya manusia adalah ketika ilmu di ambil dan di pelajari dari orang
yg tdk cukup usia dg menentang dan su’ul adab(tdk beretika) kpd para
sesepuh,namun sebaliknya bagusnya tatanan manusia adalah ketika ilmu
agama di ambil dari para ahlinya yaitu para ulama sepuh yg tidak hanya
luas secara keilmuan namun wirai’i dan hilim serta a’rif dalam bersikap
dan panjang pengalamannya dalam pentas perjuangan dan di ikuti dg penuh
sam’an wa tho’tan oleh generasi mudanya.
Al imam abdullah ibnu
mubarok mengomentari makna ashogir dg ahlul bid’ah yg suka merubah
ketetapan – ketetapan dan acuan para salafunas solihin.
Isyaroh
pertama yg dapat di petik dari halaqoh khas di kediaman Pengasuh KHR. Ach. Azaim Ibrahimy adalah ketika Khadratus Syaikh KH. Ma'ruf Amin mengimami
salat magribh,
Pada raka’at pertama membaca surat al ahqaf ayat 13 _16
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا
خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (13) أُولَئِكَ أَصْحَابُ
الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (14)
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ
كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا
حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ
أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى
وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي
ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ (15)
أُولَئِكَ الَّذِينَ نَتَقَبَّلُ عَنْهُمْ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا
وَنَتَجاوَزُ عَنْ سَيِّئَاتِهِمْ فِي أَصْحَابِ الْجَنَّةِ وَعْدَ
الصِّدْقِ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ (16)
Dan pada raka’at ke dua membaca surat fussilat ayat 30-35
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ
عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا
وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (30) نَحْنُ
أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ وَلَكُمْ
فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ (31)
نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ (32) وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا
إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
(33) وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي
هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ
وَلِيٌّ حَمِيمٌ (34) وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا
يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (35)
Sungguh pada ayat ayat di
atas,ada banyak selaksa Isyaroh-Isyaroh, Taujihat dan sekaligus
jawaban-jawaban dari banyak kemusykilan kemusykilan dalam hati melihat
begitu banyak carut marutnya (Bahasa kiai Aziz Jombang “keruwetan”) apa yg
kita lihat, kita dengar,kita rasakan dg Dzauq yg mendalam yg sudah
barang tentu, kita yg sedari kecil di tarbiyyah dan di tempa di
pesantren pesantren tradisional dg doktrin doktrin maenstrem Salaf, semacam Sullamut Taufiq hingga Ihya' Ulumiddin tdk akan akan bisa
menerima penyimpangan - penyimpangan (Inhirafat), penodaan agama(ihanatud
din) dan gerakan gerakan yg tujuannya melemahkan ajaran islam yg
murni(harakatu tad’if) di biarkan begitu saja berlalu di depan mata kita
tampa adanya upaya utk membendung ,mencegah dan mensetrilkan dari
lingkungan keluarga dan wilker da’wah kita.
Maka Al-Hamdulillah gayungpun bersambut Ra'is Aam PBNU KH. Ma'ruf Amin membacakan ayat ayat di
atas dalam solat magribh berjama’ah agar kita bisa bertadabbur dan
memetik banyak hikmah hikmah dari ayat ayat yg beliau bacakan agar kita
bisa lebih istiqomah dalam beragama dg menjalankan nilai nilai
syari'atullah dan sunnati rasulihi,
Lebih Istiqomah dalam berda’wah,baik bil hal maupun bil lisan
Lebih istiqomah dalam beraqidah
Lebih istiqomah dalam beraswajah
Lebih istiqomah dalam mengamalkan ilmu
.............................. berahlakul karimah
...............................berjam'iyyah(berorganisasi) dg berpegang
teguh kpd mabda' dan qonun asasinya khadratus syaikh KH. Hasyim Asy'ari ,di mana masih banyak di antara warga nahdliyyin yg belum
memahami dg utuh apa itu Qonun Asasi?
bahkan melihat kitabnyapun belum!
maka marilah dg Refleksi 33 tahun Khittah NU di ma' had salafiyah
syafi'iyyah sukorejo ini kita gugah kesadaran kita untuk mengaji bersama
isi Qonun Asasi kepada para tuan Guru & Masyaikh kita masing masing.
semoga bermanfaat!
khadijah &rengganis bakery
ung hingga KH. Malik Madani Jogja dan pentolan Bahsul Masail Senior KH. Abd. Aziz Masyhuri dari Denanyar Jombang, Guru
kita Romo Yai KH. Nawawi Abd. Jalil serta Jaddi KH. Muhyiddin Abdussomad, KH. Syadid Jauhari dan KH. Hisyam Syafaat Blokagung Banyuangi, KH.
Mustofa Badri & KH. Tauhidulloh dari Badridduja Keraksaan.