Jumat, 03 Februari 2017

PAC. GP ANSOR NU BANYUPUTIH SELENGGARAKAN DIKLAT TERPADU DASAR




Gerakan Pemuda (GP) Ansor merupakan  organisasi kepemudaan, kemasyarakatan, kebangsaan, dan keagamaan yang berwatak kerakyatan. Gerakan Pemuda Ansor atau disingkat GP Ansor adalah badan otonom di bawah Nahdlatul Ulama (NU). Di sepanjang sejarah perjalanan bangsa, dengan kemampuan dan kekuatan tersebut GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat Indonesia.
Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan epos kepahlawanan. GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus spirit keagamaan. Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor, dan Banser (Barisan Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor nyaris melegenda. Terutama, saat perjuangan fisik melawan penjajahan dan penumpasan G 30 S/PKI, peran Ansor sangat menonjol.
Akhir-akhir ini bangsa Indonesia kembali diuji keutuhannya sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari aneka ragam suku bangsa, agama, budaya dan ras. Munculnya gerakan separatis dan radikal turut memberikan warna gejolak bangsa ini yang harus disikapi secara serius agar benih-benih perpecahan dapat diantisipasi sejak dini.
Gerakan Pemuda (GP) Ansor sebagai bagian dari elemen bangsa memiliki tanggung jawab untuk turut serta berpartisipasi dalam menjaga, membela dan mempertahankan NKRI dari ancaman gerakan separatis dan radikal melalui gerakan-gerakan yang terencana, terukur dan terarah. Melalui pendidikan dan latihan dasar diharapkan dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai kebangsaan kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor sesuai dengan manhaj Nahdlatul Ulama’.
Kegiatan ini diselenggarakan mulai tgl 3-5 Februari 2017 yang bertempat di Gedung MWC NU Banyuputih Situbondo.

Jumat, 13 Januari 2017

Menangkap Dengan Cerdas Isyaroh-Isyaroh Ra'is Aam PBNU

Oleh: KH. Moh. Jaiz Badri
Suatu kebanggaan kemaren siang hingga jam 10 malam dapat beristifadah (mengambil banyak faedah keilmuan dan pengalaman) dengan dg Ra'is Aam PBNU al mukarrom khadratus syaikh KH. Ma'ruf Amin dan beberapa ulama' Senior NU yang telah puluhan tahun menghidmahkan jiwa raga dan pemikirannya untuk mengemban amanat dan melestarikan mabda’ dan qonun asasinya Khadartus Syaikh al -Magfur lahu KH. Hasyim Asy'aru, ada Ulama Banten,dari Pesantren Cipas
Insya Allah pertemuan kemarin al faqir haqqul yaqin masuk dalam katagori Hadits Baginda Nabi Riwayat Ibnu Hibban dari Ibnu Abbas yg berbunyi:
البركة مع أكابركم.
Keberkahan akan di turunkan Alloh bersama para pembesarnya kamu sekalian.dalam riwayat Ar-Rafi'i ada tambahan:
البركه مع أكابركم أهل العلم (الرافعي - عن ابن عباس)
Keberkahan Alloh bersama para pembesarnya kamu sekalian yakni para Ulama' yg tdk hanya a’lim secara intelektual namun jg tajam Bashiroh Spirituality nya.
Dalam riwayat at tobarani baginda Rosul bersabda:
(إن من أشراط الساعة أن يلتمس العلم عند الأصاغر)
Salah satu dari tanda tanda kiamat sdh dekat,adalah ketika ilmu ilmu Alloh di ambil dari orang orang kecil.
Al Imam abd ro’uf al minawi mengomentari hadits ini dalam al faidlul qodir dg statemennya
فساد الناس إذا جاء العلم من قبل الصغير استعصى عليه الكبير ، وصلاح الناس إذا جاء العلم من قبل الكبير تابعه عليه الصغير
Rusaknya manusia adalah ketika ilmu di ambil dan di pelajari dari orang yg tdk cukup usia dg menentang dan su’ul adab(tdk beretika) kpd para sesepuh,namun sebaliknya bagusnya tatanan manusia adalah ketika ilmu agama di ambil dari para ahlinya yaitu para ulama sepuh yg tidak hanya luas secara keilmuan namun wirai’i dan hilim serta a’rif dalam bersikap dan panjang pengalamannya dalam pentas perjuangan dan di ikuti dg penuh sam’an wa tho’tan oleh generasi mudanya.
Al imam abdullah ibnu mubarok mengomentari makna ashogir dg ahlul bid’ah yg suka merubah ketetapan – ketetapan dan acuan para salafunas solihin.
Isyaroh pertama yg dapat di petik dari halaqoh khas di kediaman Pengasuh KHR. Ach. Azaim Ibrahimy adalah ketika Khadratus Syaikh KH. Ma'ruf Amin mengimami salat magribh,
Pada raka’at pertama membaca surat al ahqaf ayat 13 _16
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (13) أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (14) وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ نَتَقَبَّلُ عَنْهُمْ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَنَتَجاوَزُ عَنْ سَيِّئَاتِهِمْ فِي أَصْحَابِ الْجَنَّةِ وَعْدَ الصِّدْقِ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ (16)
Dan pada raka’at ke dua membaca surat fussilat ayat 30-35
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (30) نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ (31) نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ (32) وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ (33) وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ (34) وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (35)
Sungguh pada ayat ayat di atas,ada banyak selaksa  Isyaroh-Isyaroh, Taujihat dan sekaligus jawaban-jawaban dari banyak kemusykilan kemusykilan dalam hati melihat begitu banyak carut marutnya (Bahasa kiai Aziz Jombang “keruwetan”) apa yg kita lihat, kita dengar,kita rasakan dg Dzauq yg mendalam yg sudah barang tentu, kita yg sedari kecil di tarbiyyah dan di tempa di pesantren pesantren tradisional dg doktrin doktrin maenstrem Salaf, semacam Sullamut Taufiq hingga Ihya' Ulumiddin tdk akan akan bisa menerima penyimpangan - penyimpangan (Inhirafat), penodaan agama(ihanatud din) dan gerakan gerakan yg tujuannya melemahkan ajaran islam yg murni(harakatu tad’if) di biarkan begitu saja berlalu di depan mata kita tampa adanya upaya utk membendung ,mencegah dan mensetrilkan dari lingkungan keluarga dan wilker da’wah kita.
Maka Al-Hamdulillah gayungpun bersambut  Ra'is Aam PBNU KH. Ma'ruf Amin membacakan ayat ayat di atas dalam solat magribh berjama’ah agar kita bisa bertadabbur dan memetik banyak hikmah hikmah dari ayat ayat yg beliau bacakan agar kita bisa lebih istiqomah dalam beragama dg menjalankan nilai nilai syari'atullah dan sunnati rasulihi,
Lebih Istiqomah dalam berda’wah,baik bil hal maupun bil lisan
Lebih istiqomah dalam beraqidah
Lebih istiqomah dalam beraswajah
Lebih istiqomah dalam mengamalkan ilmu
.............................. berahlakul karimah
...............................berjam'iyyah(berorganisasi) dg berpegang teguh kpd mabda' dan qonun asasinya khadratus syaikh KH. Hasyim Asy'ari ,di mana masih banyak di antara warga nahdliyyin yg belum memahami dg utuh apa itu Qonun Asasi?
bahkan melihat kitabnyapun belum!
maka marilah dg Refleksi 33 tahun Khittah NU di ma' had salafiyah syafi'iyyah sukorejo ini kita gugah kesadaran kita untuk mengaji bersama isi Qonun Asasi kepada para tuan Guru & Masyaikh kita masing masing.
semoga bermanfaat!
khadijah &rengganis bakery
ung hingga KH. Malik Madani Jogja dan pentolan Bahsul Masail Senior KH. Abd. Aziz Masyhuri dari Denanyar Jombang, Guru kita Romo Yai KH. Nawawi Abd. Jalil serta Jaddi KH. Muhyiddin Abdussomad,  KH. Syadid Jauhari dan KH.  Hisyam Syafaat Blokagung Banyuangi, KH. Mustofa Badri & KH. Tauhidulloh dari Badridduja Keraksaan.

Kamis, 12 Januari 2017

Tokoh NU Refleksi Khittah NU di PP. Salafiyah Syafiiyah Sukorejo

Situbondo:  Kiai As'ad tidak bisa dilepaskan dengan lahirnya Nahdlatul Ulama' karena beliau menjadi tokoh penting dan ikut dalam sejarah lahirnya Nahdlatul Ulama' - Begitu pula Khittoh NU yang berlangsung dan diputuskan tahun 1984 di PP. Salafiyah Syafi'iyah tidak bisa dipisahkan dengan sosoknya yang menjadi salah satu pemeran utama lahirnya kesepakatan yang mengharuskan NU secara organisatoris untuk kembali kepada semangat berdirinya NU, sebagaimana Hadaratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari mendirikan jam'iyah ini. 
Kiai As'ad mengambdikan dirinya untuk berjuang di NU, semangat beliau didasari keyakinan akan kebenaran haluan keagamaan yang diajarkan NU, begitulah sekelumit pandangan KH. Muhyiddin Abdusshomad dalam makalahnya "Kiai As'ad sebagai Mujahid Sejati".
Hadir dalam pertemuan ini Rais Asm PBNU KH. Ma'ruf Amin, Mentri Agama RI, Pengasuh PP. Sidogiri (KH. Nawawi), Ketua PW NU Jawa Timur dan tokoh-tokoh nasional lainnya. 

Rabu, 11 Januari 2017

Khittah NU Harus Terus Digelorakan

Situbondo --Perjalanan panjang Khittah NU menghadapi berbagai tantangan. Baik sejak awal didirikan, hingga saat ini yang demikian panjang. Karenanya diperlukan refleksi ulang agar Khittah NU tetap menjadi ruh bagi perjalanan jam'iyah. Demikian antara lain yang menjadi perhatian para pembicara pada pembukaan Seminar Nasional Refleksi 33 Tahun Khittah NU. Kegiatan diselenggarakan di aula Ma'had Aly Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur, Rabu (11/1). Dalam pandangan KH Hariri Abdul Adhim, kegiatan ini sebagai upaya melakukan pembacaan ulang sejarah sejak awal pendirian NU. "Bagaimana kita memiliki pemahaman dan pengertian saat Mbah Hasyim mendapatkan restu dari Mbah Cholil Bangkalan ketika hendak mendirikan NU," katanya. Periode berikutnya adalah bagaimana perjalanan NU yang awalnya berorientasi sebagai jam'iyah diniyah ijtimaiyah akhirnya diuji dengan politik praktis. "Karena saat terlibat dalam politik praktis, ternyata menimbulkan gejolak di internal NU," kata Mudir Ma'had Aly pesantren setempat tersebut. Mewakili PWNU Jatim, KH Sadid Jauhari juga mengingatkan bahwa keinginan kembali ke Khittah NU sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 1971. "Akhirnya, pada Musyawarah Nasional atau Munas NU tahun 1983 di pesantren inilah gagasan tersebut dapat diterima," katanya. KH Muhammad Firjaun Barlawan yang juga putra almagfurlah KH Ahmad Shiddiq mengingatkan bahwa kegiatan membincang khittah sebagai sumbangsih bagi khidmat NU. "Diharapkan upaya ini dapat menjadi sumbangsih kita kepada NU," kata Gus Firjaun, sapaan akrabnya. Kegiatan ini hasil kerjasama Keluarga Alumni Ma'had Aly Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah denga PW LTN NU Jatim dan TV9 Nusantara. (Ibnu Nawawi)

Senin, 09 Januari 2017

P3M IAI IBRAHIMY SITUBONDO BERSINERGI DENGAN PESANTREN ALAM BIS & RAYON IKSASS BANYUWANGI



Untuk memantapkan program-program pengabdian pada masyarakat, P3M IAI Ibrahimy Situbondo menggelar rapat bersama dengan Pengelola SMP Alam BIS Genteng BWI  yang sekaligus ketua Rayon IKSASS Banyuwangi, yang bertempat diruang kerja P3M IAI Ibrahimy, banyak hal serap ilmu yang didapat, semisal tekhnik-tekhnik pengelolaan lembaga Pendidikan binaan lebih profesional dan terarah, disamping itu juga membahas pola-pola peningkatan ekonomi kerakyatan berbasis posdaya, yang sudah ada tinggal ditingkatkan kembali. Dalam pertemuan ini juga mengkomunikasikan rencana Sekolah Relawan yang akan di laksanakan di SMP Alam Bis selama 3 hari, yang akan dimulai pada tanggal 23-25 Januari 2017. Hadir dalam acara Mas Farid (Ketua Rayon IKSASS Banyuwangi), Muqorrobin (Direktur  ITF- IKSASS Ta’awun Finance), dari unsur P3M IAI Ibrahimy hadir Kepala P3M IAI Ibrahimy (Hariyanto, Imam Fawaid dan Miftahul Alimin)

Jumat, 06 Januari 2017

"EVALUASI KEGIATAN ALA PP. SUKOREJO"



Setiap jum'at awal bulan di Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo senantiasa dilakukan Rapat Evaluasi Bulanan bersama Pengasuh, Wakil Pengasuh, Kepala Bidang, Kepala Bagian, Pimpinan Lembaga Pendidikan Dasar & Menengah sampai Perguruan Tinggi dan Kepala Kamar Dan Wakilnya, diperkirakan sekitr 400 peserta yang hadir.
Kegiatan ini diawali dengan pembacaan Rotibul Haddad yang merupakan Sokmana Pesantren Sukorejo (Begitu Dawuh Pengasuh), kemudian dilanjutkan dengan pelaporan kegiatan aktifitas keubudiyahan yang dilaksanakan oleh para santri selama satu bulan, diantara kegiatan yg menjadi topik adalah; bagaimana aktifitas Sholat Jamaah yang dilakukan santri dalam lima waktu menjadi perhatian serius, mengingat lembaga pesantren ini sebagai lembaga pembinaan spiritualitas santri. selain itu kegiatan Qiyamul Lail, Tahajjud menjadi perhatian, sehingga terdapat beberapa tim yg membantu proses kontrol supaya santri secara sadar dapat melaksanakan kegiatan tersebut dengan baik dan istiqomah. Berikutnya kebersihan di Ponpes Salafiyah Syafiiyah sukorejo menjadi perhatian para umana' ma'had - santri dibiasakan dengan kebersihan agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat, dengan lingkungan yg sehat dan bersih maka akan tercipta lingkungan yang asri, perhatian kebersihan tidak hanya halaman sekolah dan asrama saja, melainkan ruang-ruang kelas, asrama, gedung aula, kosen, pintu, atap gedung, dll.
Disamping itu, berkaitan dengan ketaatan santri dengan aturan-aturan yang ada di Pesantren, mengingat latar belakang santri yang berbeda-beda sehingga diperlukan bimbingan dan arahan. pelanggaran yang dilakukan oleh santri kaitannya denga aturan pesantren biasanya diberikan punishment yang bersifat edukasi, semisal mengahafal ayat2 pendek al-Qur'an, Surat Yasin, Khotmil Qur'an dll.
Tanya jawab begitulah sesi berikutnya, para audien peserta rapat dapat menyampaikan berbagai hal usulan dan masukan argumentatif dalam kegiatan ini, sehingga perbaikan-perbaikan kelembagaan pesantren tidak hanya bersifat top down (dari pimpinan kebawahan) tapi juga button up (dari bawahan ke atasan).
Kemudian diakhiri dengan taujihad dan irsyad yg disampaikan oleh pengasuh pesantren KHR.  Ach. Azaim Ibrahimy, berbagai hal yang disampaikan beliau, sampai pada motivasi yang diberikam kepada Umana' Ma'had sebagai injeksi baru dengan semangat baru dalam melaksanakan amanah khidmah. Semoga Agenda Ini Menjadi Ruang Untuk Perbaikan di PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo.

Kamis, 05 Januari 2017

JUM’AT LEGI DI PP. SALAFIYAH SYAFIIYAH SUKOREJO



Kamis sore, sebagaimana biasa halaman Masjid Jami’ Ibrahimy Sukorejo di padati dengan motor dan mobil yang lalu lalang, para tetamu yang hendak mengaji di maqbaroh pendiri & pengasuh P2S2. Tidak hanya itu, serambi-serambi perkantoran dan madrasah menjadi tempat favorit para tamu rehat sejenak melepaskan lelah dan penat setalah perjalan, diantaranya datang sendirian dan bahkan rombongan dari berbagai daerah Situbondo,  Bondowoso, Jember, Banyuwangi.dll.
Jum’at Legi, begitu sebutan dalam kalender atau jum’at manis kata orang madura,   di PP. Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo dikemas dengan Doa bersama sejak kepemimpinan alm. KHR. Fawaid As’ad, dan sampai saat ini menjadi agenda rutinitas yang selalu diisi dengan kegiatan spiritualitas keagamaan, yang diawali dengan Sholat Isya’ Berjamaah, wiridan, mendengarkan Tausyiah Pengasuh KHR. Ach. Azaim Ibrahimy, Pembacaan Sholawat Berzanji dan diakhiri dengan pembacaan Istiqoshah dan Doa.
Bagi para alumni, kegiatan ini menjadi ajang silaturrahim untuk berkunjung ke maqbaroh para pendiri dan pengasuh pesantren. Namun bagi para wali santri tidak hanya  itu saja namun menjadi tempat untuk bertemu dengan putra-putrinya yang mondok di pesantren ini. Bagi kalangan pedangan kegiatan ini memberikan lahan rezeki bagi mereka untuk menjajakan dagangannya. 
Muhammad... Rabiul Awwal, maulidmu... 
Di bulan ini, Rabiul awal engkau dilahirkan sbg pengemban risalah dan penebar rahmat bagi segenap alam. Dan dengan lahirmu, menjadi penyebab iman dan islam ku Dari itu, terimalah maulid ku... Dengan penglihatanku, dengan lisanku, dengan pendengaranku, dengan rasaku, dengan setiap hembusan nafasku, aku bermaulid. Dan dari sana aku berharap dapat meniru akhlakmu. Muhammad... Rabiul awal, maulidmu... Di tengah keramaian umatmu, yg bersenandung lirih, terhanyut dlm keharuan pujian atasmu. Kami haturkan shalawat dan salam untukmu, keluarga dan sahabatmu. Muhammad.... Kami beriman atasmu, sekalipun kami tak pernah bersua denganmu. Maka dari itu jadikanlah kami umatmu yang tujuh kali lebih bahagia karena tidak pernah bertemu denganmu tetapi beriman kepadamu. Dan jadikan kami sebagai umat yg engkau rindukan. Sebagaimana sabdamu kepada sahabatmu.... Pada suatu ketika, Rasulullah bertanya kepada para sahabat, Siapakah yg paling luar biasa imannya Para sahabat menjawab,: “Malaikat, ya Rasulullah.” Balas Rasulullah, “Sudah tentulah malaikat luar biasa imannya, kerana mereka sentiasa di sisi Allah.” Seketika terdiam para sahabat, menjawab lagi, “Para nabi, ya Rasulullah.” Rasulullah berkata, “Para nabi sudah tentu hebat imannya, karena mereka menerima wahyu dari Allah.” Para sahabat mencoba lagi, “Kalau begitu kamilah yang paling beriman.” Jawab Rasulullah, “Aku berada di tengah tengah kalian, sudah tentulah kalian orang yang paling beriman.” Lalu, salah seorang sahabat berkata, “Kalau begitu, Allah dan Rasul Nya sajalah yang mengetahui.” Maka dengan nada perlahan, Rasulullah berkata, “Mereka adalah umat yang hidup selepas aku. Mereka membaca Al Quran dan beriman dengan isinya. Orang yang beriman denganku dan pernah bertemu denganku, adalah orang yang bahagia. Namun orang yang tujuh kali lebih bahagia adalah : mereka yang tidak pernah bertemu aku tetapi beriman denganku.” Rasulullah diam seketika. Kemudian, beliau menyambung dengan suara yang lirih,
 "Sesungguhnya, aku rindukan mereka" ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ َﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَ ﻋَﻠَﻰ ﺁِﻝ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ Refleksi Jumat Manisan di Masjid Jamik Ibrahimy P2S2 Sukorejo bersama KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy. Medio, 1 Desember 2016 / 1 Rabiul Awal 1428 H.
 
Semoga dengan kegiatan ini, Doa kita yang tepanjat senantiasa diterima Allah Subhanahu wa Ta’ala